Monday 20 November 2017

mandai berbahan dasar kulit cempedak

Mandai, Kuliner Dari Bahan Kulit Cempedak


Indonesia kaya akan berbagai jenis makanan dan minuman, jumlah suku bangsa yang banyak dan percampuran suku bangsa dengan selera masing-masing turut menyumbang munculnya berbagai jenis-jenis masakan baru di Indonesia.
Negeri yang terkenal akan kekayaan rempah-rempahnya ini menyimpan sejuta potensi wisata kuliner yang tiada duanya. Dengan bahan-bahan dasar yang rata-rata masih alami, kuliner di negeri sendiri terasa unik dan nikmat dengan aroma-aromanya yang khas.
Berikut kami akan membahas salah satu kuliner yang termasuk masih langka di Indonesia karena bahan utama pembuatannya yang hanya terdapat di daerah-daerah tertentu saja.

Cempedak
Buah cempedak kalimantan bagi orang Indonesia buah cempedak tidak akan terdengar asing ketika mendengar nama buah yang satu ini, tapi bagi sebagian orang yang tinggal di wilayah Bali dan Lombok mungkin juga sebagian daerah Jawa tidak akan tahu seperti apa bentuk buah dan rasa cempedak.
Cempedak yang memiliki nama latin Artocarpus champeden adalah tanaman buah-buahan dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa serta keharumannya layaknya buah nangka, hanya saja tekstur dan kelembutan daging buahnya berbeda, cempedak memiliki tekstur yang lebih lembut dan wangi yang lebih menyengat dari nangka.
sumber google

Di Indonesia cempedak tumbuh subur di daerah-daerah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Papua juga terdapat di beberapa daerah di Jawa bagian barat seperti di daerah Jakarta, Depok dan sekitarnya.
Beda daerah berbeda juga sebutannya di Indonesia cempedak adalah nama yang paling umum dan banyak dikenal. Selain cempedak, di daerah tertentu buah ini disebut nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), cubadak hutan (Minangkabau), tiwadak (Banjar) dan lain-lain.

Manfaat Cempedak
Buah cempedak ternyata kaya akan manfaat, berikut adalah beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari buah cempedak.kulit cempedak kalimantan. Daging buahnya yang terkenal enak dan nikmat serta beraroma menggoda, biasanya dimakan saat buah sudah dalam keadaan matang. Selain dimakan langsung dalam keadaan segar, di sebagian daerah mereka menyajikannya dengan cara berbeda seperti di goreng layaknya pisang goreng. Selain itu ada juga yang menyajikannya sebagai bahan campuran kolak dan es buah.
Buahnya yang masih muda dapat dimasak seperti halnya nangka muda. Biji buahnya dapat dinikmati setelah digoreng atau direbus atau dibakar. Akarnya dapat di gunakan sebagai campuran jamu tradisional untuk perempuan setelah melahirkan. Vitamin A yang dikandung cempedak mencapai 200 SI/100gram Selain vitamin A Cempedak juga banyak mengandung vitamin C, serta kaya akan serat pangan untuk membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mampu menekan kadar kolesterol dalam darah.
Kulit batang cempedak mengandung zat yang dapat membantu mencegah tumor dan malaria. Selain itu batang cempedak mengandung senyawa heteriflavon C yang dapat menghilangkan parasit penyebab malaria. 
Bagi masyarakat Banjar kulit cempedak dapat diolah menjadi lauk yang sangat nikmat yaitu Mandai.

Dari 100 gram cempedak mengandung:
Energi : 116 kkal
Protein : 3 gr
Lemak : 0,4 gr
Karbohidrat : 28,6 gr
Kalsium : 20 mg
Fosfor : 30 mg
Zat Besi : 2 mg
Vitamin A : 200 IU
Vitamin C : 15 mg

Mandai 
Kulit buah cempedak inilah yang disebut mandai. Untuk membuat mandai sangatlah mudah, pertama-tama pilihlah buah cempedak yang matang, kemudian kulit bagian luar buah cempedak dikupas, keluarkan isinya hingga tersisa kulit bagian dalam yang berwarna putih kekuningan, potong-potong mandai tersebut, setelah itu dilumuri dengan garam dan disimpan ke dalam toples, atau bisa juga direndam dengan air garam. Mandai yang sudah tersimpan di dalam toples mampu bertahan hingga lebih dari satu tahun, karena garam yang berfungsi sebagai pengawet, semakin banyak garam maka semakin lama mandai bisa bertahan.

sumber get borneo


Sebenarnya, mandai yang baru dipisahkan dengan kulit luarnya bisa langsung dikonsumsi, mandai terlebih dahulu dicuci, kemudian diberi garam dan digoreng hingga kecoklatan dan kering, namun mandai yang langsung digoreng biasanya rasanya lebih manis dan terksturnya lunak. Sedangkan mandai yang sudah disimpan selama tiga hari atau lebih biasanya akan keluar aroma khas mandai, dan apabila diolah, mandai sedikit lebih keras dan agak alot.

Untuk menyajikannya, ambil mandai, rendam beberapa saat dan diremas-remas supaya kandungan garamnya keluar, kemudian cuci sampai bersih kemudian digoreng bersama bawang merah yang diiris sampai berwarna kecoklatan dan kering, angkat dan tiriskan. Rasanya yang gurih di lidah dan saat digigit layaknya daging menjadi alternatif pengganti lauk makan, ditambah lagi aromanya yang begitu unik membuat selera makan makin bertambah.

Atau bisa juga dengan cara lain, mandai dipotong kecil-kecil dan ditumis bersama sayuran lainnya, bagi yang suka pedas bisa ditambahkan cabe. Selain itu, mandai bisa juga diolah sayur berkuah, penduduk Hulu Sungai Selatan biasa menyebutnya dihampap, artinya dimasak dengan santan kental dan ditambahkan ikan sepat siam kering, dicampur dengan belimbing wuluh, tidak lupa sambal asam buah binjai sebagai pelengkap, hmmm....nikmatnye.

Buah cempedak muda juga bisa digunakan untuk sayur, seperti sayur lodeh, atau buah cempedak muda dikupas, diiris tipis seperti keripik singkong dan digoreng, yang lebih nikmat buah cempedak muda ini diparung (dibakar) sampai kulit luarnya menjadi arang dan mengelupas, kemudian dibersihkan, dipotong-potong, masukkan dalam mangkok dan tambahkan santan kental, jangan lupa masukkan bawang merah yang dibakar sebagai penguat aroma dan rasa, taburi garam dan penyedap rasa secukupnya, siap dihidangkan.

Sedangkan untuk memanfaatkan biji buah tiwadak, pertama-tama biji buah tiwadak direbus, kemudian buang kulit biji. Biji tiwadak yang sudah direbus dan dibersihkan bisa langsung dimakan dengan ditemani kelapa parut, atau diolah makanan pelengkap minum teh, caranya biji cempedak yang sudah direbus dibersihkan, kemudian ditumbuk kasar, tambahkan gula aren dan dibentuk bulat-bulat kecil, setelah itu dicelupkan ke dalam adonan tepung kemudian digoreng hingga kecoklatan, angkat dan tiriskan.

Untuk daging buah tiwadak, selain dimakan langsung atau dibuat gorengan, bisa juga dibuat rempe tiwadak (daging buah cempedak yang dikeringkan), caranya pisahkan daging buah cempedak dengan bijinya, kemudian dijemur dibawah sinar matahari langsung sampai kering dan berwarna kecoklatan seperti buah kurma, atau kalau sedang musim hujan bisa dengan cara diasap. Setelah kering disimpan dalam toples dan siap dimakan.

Bagi kalian penyuka rasa asam, mandai merupakan salah satu makanan rekomendasi karena memiliki rasa yang unik sebagai lauk pelengkap pada saat makan nasi maupun cemilan untuk mengisi waktu luang... Selamat Mencobaaaaaaa!!!

Load disqus comments

0 komentar